Namun kali ini kami tidak memesan kuah ciloknya tetapi memesan mieso yaitu mie ayam ditambah bakso alias pentol tadi berhubung butuh asupan karbohidrat alias lapar berat...hehehe...
Sang penjual yaitu mas Gimin mempersilahkan kami dengan ramah dan sembari menunggu sajian kami pun mengobrol ringan. Sudah beberapa tahun ini beliau berdagang kuah cilok yang kemudian diberi nama Cilok Kuah Ayah yang mana karena mas Gimin seringkali dipanggil ayah oleh anak anaknya itulah membuat para pelanggannya pun ikut menyebut beliau dengan sebutan Ayah
Warung yang buka mulai pukul 10 pagi hingga dagangan habis ini memiliki pelanggan dari sekitar wilayah
Nambangan dan Nguter serta dari pelintas jalur di depan warungnya dari dan menuju ke Pule Selogiri. Harga satu porsinya pun terhitung masih terjangkau dengan seporsi kuah cilok, es teh serta rambak cuma 10 ribu rupiah saja. Jika anda penasaran langsung saja ke Cilok Kuah Ayah ini dan rasakan sendiri cita rasa mewah dengan harga murah meriah dan pastinya perut kenyang.
No comments:
Post a Comment